Jumat, 14 November 2008

Bandung Emang 'Endah'

























'Endah' yang ini bukanlah nama orang, melainkan sebuah kata yang menunjukkan bahwa sesuatu itu indah, elok, cantik, menyenangkan, dan enak untuk dipandang. Istilah tersebut sepertinya pas banget disandang oleh kota Bandung. Bagaimana tidak, walaupun beberapa waktu yang lalu sempat tercoreng namanya oleh kasus sampah, namun Bandung tetap saja jadi salah satu tujuan wisata terpavorit bagi para penggila liburan panjang ataupun liburan akhir pekan.

Bukan rahasia lagi kalo Bandung dikenal dengan factory outlet dan gudang makanan yang enak-enak. Selain dua hal itu, pemandangannya itu lho, eduuuuun, endah pisan! Enggak percaya? Nech lihat aja deh sebagian kecil dari kota Bandung yang sempat terjepret kamera. Swejyuuuuk... Welcome to Paris van Java!

Jumat, 24 Oktober 2008

Ranginang Vs. Rangunung

ka









Assalamu'alaikum sahabat-sahabatku tercinta. Sudah lama ya kita enggak ngobrol-ngobrol lagi setelah lebaran. Mumpung masih syawal, ngucapin taqabbalallahu minna wa minkum sepertinya masih berlaku, ya? Mohon maaf lahir batin. Semoga latihan kita selama sebulan penuh ada 'bekas'nya buat bekal kita ke depan. Amin.
Mumpung masih terasa momen lebaran kemaren, aku pengen bagi2 pengalaman yang menurutku perlu diketahui oleh orang lain juga. Kalo udah tahu, ya...terima kasih. Kalo penasaran pengen tahu, silakan deh simak perjalanan silaturahimku dari satu rumah ke rumah lainnya saat berlebaran pada 1 Oktober 2008 yang lalu.
Sebenarnya apa sih yang menarik dari perayaan lebaran? Sungkeman dan momen istimewa yang sensasinya hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang merindukan shaum dan iedul fitri, tentu saja itu saat-saat yang sangat dinantikan dan menarik untuk dirasakan. Namun, selain itu, banyak hal baru atau malah tradisi berulang yang sangat dirindukan, seperti wisata kuliner gratisan. Bener, enggak sih?
Seperti biasa, setiap keluarga sibuk menyiapkan makanan khas lebaran from A to Z untuk menyambut keluarga dan kerabat. Kue-kue lebaran, ketupat dan opor, kacang lebaran, serta kembang gula buat anak-anak, dan yang lainnya, itu sih sudah bukan hal yang aneh lagi. Mau yang sedikit berbeda?
Aku paling seneng berkunjung ke rumah nenekku karena di sana ada makanan-makanan yang tidak lazim ada saat lebaran. Tahu ranginang? Sepertinya penganan yang satu ini sudah banyak dikenal. Rasanya khas dan enak. Sumpah! Aku suka banget. Enaknya kalo makan ranginang pake saos sambal pedas atau bisa juga dicemplungin ke dalam kuah mie instan, mmm, yummy! Sok aja coba. Tapi, kalaupun ga ada saos atau kuah mie instan, enak juga kok dimakan tanpa ada pelengkapnya.
Nah, yang satu ini sedikit berbeda. Dari namanya juga beda, beda huruf vokalnya saja. Dan rasanya juga beda, tapi tetep aja uenak. Entahlah kalo orang lain, tapi menurutku, enak banget. Namanya unik, rangunung! Nama itu baru aku kenal tahun ini juga. Wah, orang Sunda emang pada kreatif. Segala hal bisa menjadi makanan yang unik, khas, dan tentu saja enak. Bahan rangunung emang berbeda dari ranginang. Katanya kalo rangunung terbuat dari beras, sedangkan ranginang dari beras ketan. Penasaran pengen tahu wujudnya? Okeh deh, aku pasti kasih tahu, kok lewat foto aja, ya. Kalo masih penasaran rasanya, mmm, gimana, ya? Aku juga tak tahu persis di mana penganan yang satu ini bisa didapat. Yang jelas, waktu lebaran itu, keluargaku juga dapetinnya dari orang lain yang bisa bikin, tapi enggak jualan.
Masih ada dua makanan yang aku suka saat berlebaran di rumah nenekku: kerupuk mie siram kuah dan tape ketan hitam plus es krim, uenak tenan. Biasanya kalo sudah ada makanan yang seperti itu, kue keju, kue salju, brownies, dan teman-temannya jadi enggak laku, enggak lagi jadi primadona. Kalo makanan yang aneh-aneh itu habis, baru deh beralih ke kue-kue itu. Emang, ya, yang sedikit aneh dan jarang didapat itu suka diburu banyak orang. Kalo sahabat-sahabat yang ngaku 'jurig' wisata kuliner pas kebetulan saja ada di Bandung, coba deh cari makanan yang aku gemari itu. Kalo dapet, kamu bener2 'jurig' wisata kuliner sejati! Selamat berburu!

(Tulisan ini disiapin enggak lama setelah lebaran, sayangnya baru bisa dipublish setelah Syawal berlalu)
Keterangan Foto: (1) Ranginang (2) Rangunung (3) Kerupuk Mie Siram Kuah (4) Tape Ketan Hitam




Jumat, 12 September 2008

Buku Anak (Ternyata...)























Untuk beberapa saat aku hanya bisa 'ngahuleng' di depan komputer. Ternyata, ya...bikin buku anak enggak semudah bayanganku. Sudah tak terhitung berapa kali aku ganti file karena belum dapet 'feel'nya. Belum kena! Entahlah apa yang kurang. Namun yang pasti, aku kurang pengalaman dalam hal yang satu ini. Kelihatan sih emang mudah banget bikin buku buat anak. Itu enggak bener banget! Setidaknya sih menurutku. Kalo ada yang enggak setuju, berarti dia emang udah ahli nulis buku anak. Salut!
Langkah pertama emang terasa berat. Beberapa kali aku ubah outline dan konsep agar pas dan sesuai dengan standar naskah yang diinginkan oleh klien. Jujur aja, aku bukan penulis ahli, setidaknya belum! Perlu kerja keras yang hebat untuk yang satu ini. Satu buku aja sulitnya minta ampun. Aku nanya sana-sini dan alhamdulillah aku dapet masukan dari temen2ku sesama penulis yang lebih ahli. Aku udah menemukan 'greget'nya nulis buku anak. Ajaib! Untuk buku anak yang kedua, ketiga, hingga kesepuluh, aku bagaikan dapet suntikan pembangkit 'ruh' penulis buku anak. Aliran darahku ke seluruh tubuh jadi lancar. Pikiranku otomatis lancar pula. Ternyata, ya, kalo mau berjuang sekuat tenaga, apa yang kita inginkan bisa terwujud. Thanks God, aku masih diberi kesempatan untuk menikmati hal yang satu ini.
Buku anak emang menarik apalagi kalo dikemas dalam bentuk big book, full color, hard cover, and so and so, betaaah banget natapnya. Kalo diminta untuk bacain di depan anak-anak pun, aku jadi bersemangat. Emang sih buku seperti ini enggak murah. Salah satu triknya biar bisa dapetin buku2 bagus, ya nunggu pameran. Selain bakal dapet diskon yang lumayan, hampir seluruh penerbit dan distributor buku tumplek-plek di sana. So, aku bisa menghemat tenaga karena semuanya sudah berkumpul di satu tempat. Hunting buku anak, yuk!

Jendela Keluarga


Judulnya emang sedikit rada 'serem' dan serius banget, ya. Tentang keluarga, gitchu loch! Aku termasuk salah seorang penulis selain tiga penulis lainnya. Buku ini sebenarnya diterbitin pada tahun 2004 (sudah lama, ya?) sebanyak 11.000 eksemplar. Nanggung banget emang jumlah eksemplarnya. But any way, alhamdulillah mendapat respons yang baik. Bahkan katanya ada penerbit lain yang minta naskahnya untuk mereka terbitkan. Cuman sampe saat ini eksploitasi naskah masih ada di penerbit sebelumnya.


Buku ini berisi kumpulan-kumpulan artikel yang terbagi atas beberapa kategori pembahasan. Aku nulis 11 judul yang fokus pada masalah remaja. Saat itu, aku baru bisa nulis tentang remaja yang enggak lama masa itu sudah aku lewati sehingga pengalaman-pengalamannya masih kental terasa. Kalo ngebahas tentang remaja, emang kagak ada matinya, selalu aja ada hal baru. Namun seiring bertambahnya usia, ternyata membahas tentang orang dewasa, bahkan tentang keluarga pun tak kan pernah kehabisan ide karena hidup demikian dinamis. Pasti selalu saja ada hal baru yang enggak pernah aku sangka bakal terjadi.


Terima kasih banget kalau ternyata ada yang udah pernah baca buku yang satu ini. Semoga berterima. Yu ah, mo ngelihat 'Jendela Keluargaku' dulu :-)

99 Ideas for Happy Mom


Sebelum nulis Single Female, aku udah nulis duluan tentang ibu. Awalnya sih aku merasa beraaat banget nulis buku ini---secara aku belum berstatus sebagai ibu. Untungnya teman-temanku pada kasih semangat, malah beberapa dari mereka nantangin aku untuk bisa bikin buku ini.

Sejak awal, aku udah parno duluan. Bagaimana bisa ya nulis tentang ibu sementara pengalaman ini belum aku rasakan sensasinya. Yang lebih menakutkan lagi, terbayang aku bakalan KO diberondong pertanyaan saat aku harus roadshow bedah buku dan talkshow di beberapa radio. Namun ternyata, semua ketakutan itu tak terbukti. Thanks to all motivator yang bilang ke aku bahwa banyak penulis yang nulis tentang kematian dan alam kubur, mereka enggak harus mati dulu untuk bisa menuliskan tentang itu semua. Dan akhirnya, lahirlah bukuku ini.


Buku 99 Ideas for Happy Mom terbit pada Januari 2008. Aku udah berkomitmen pada akhir tahun 2007 dan mencatatnya dalam rencanaku bahwa aku wajib menghasilkan karya tulis minimal 3 buku pada tahun 2008. Sekarang lagi nyiapin buku lagi. Semoga terwujud semua rencanaku. Doain, ya! :-)


Aku udah berkeliling untuk bedah buku di toko buku, instansi, pemeran buku, sekolah, masjid, di beberapa kota serta talkshow di radio di Bandung dan Jakarta untuk buku ini. Alhamdulillah banyak hal yang aku dapatkan. Luar biasa respons para pembaca yang langsung hadir dalam acaraku. Enggak pernah terbayang sebelumnya aku bakalan ngerasain pengalaman seperti ini. Banyak pembaca yang akhirnya curhat. Ada juga yang membagikan pengalamannya sebagai ibu dengan penuh perasaan dan emosi yang membuncah. Ada juga yang hanya baca kaver depannya langsung terharu dan menitikkan air mata. Kebetulan pada kaver depan terdapat kalimat-kalimat yang lumayan menyentuh, katanya. Ini bukan cerita yang dikarang-karang. Ini benar-benar terjadi. Waktu itu ada seorang ibu muda yang sedang hamil mampir ke stan MQS saat pameran buku di Landmark Bandung. Ia langsung membeli buku itu dan mendekati aku yang kebetulan saat itu ada di sana. Ia tahu aku penulisnya saat penjaga stan memberitahukannya. Aku benar-benar enggak nyangka tulisanku berefek sedemikian rupa pada orang lain. Tentu saja saat aku mendengar responsnya, aku senang banget. Tapi sumpah, aku pun malu banget karena setiap kali pembeli bukuku meminta tanda tanganku, aku merasa belum pantas untuk membubuhkan tanda tangan. Aku malu untuk yang satu ini, tapi jujur, senang rasanya karena karyaku direspons positif.


Maaf sekali lagi. Aku nyeritain ini bukan maksud narsis atau nyombongin kemampuanku menulis buku. Semoga aja dengan cara seperti ini, banyak orang yang termotivasi untuk menulis buku. Jika semua orang menulis sesuatu yang baik untuk sebuah perubahan yang baik, dan tentu saja diawali dengan niat yang benar dan baik, bukan tidak mungkin keadaan bangsa ini berubah walaupun mungkin hanya diawali dari satu orang saja. Namun, enggak mustahil satu orang yang berubah karena udah baca buku kita memiliki kemampuan untuk mengubah banyak orang dengan pengalamannya membaca buku.


So, nunggu apa lagi sekarang? Segera aja tuliskan semua yang ada di kepala kamu sekarang juga. Cormac McCarthy penulis buku best seller Road bilang bahwa karya tulis adalah sesuatu yang tidak perlu dibahas dan diperbincangkan. Tulis aja semua yang menjadi buah pikiranmu. Ia termasuk penulis yang enggak banyak ngomong ke publik. Semua omongannya tertulis dalam karya-karya hebatnya.


Sepertinya emang sudah saatnya semua orang belajar menulis karena kita semua udah capek lihat orang-orang di televisi yang banyak omong. Pikiran-pikirannya hanya diperdebatkan saja. Sayang, kalau ide briliannya menguap begitu saja. Menulis aja, yuk.




Let's Talk about Single Female




Untuk yang Belum Tahu: I'm Available


Itu dia judul buku terbaruku (seri Let's Talk about) yang bakal diterbitin oleh PT MQS Publishing setelah Ramadhan 1429 H ini. Rencananya seri ini dibikin 3 judul, Single Female yang pertama bakalan muncul. Untung saja sekarang Bulan Ramadhan, belajar sabarnya makin nambah. Jadi, hingga saat ini aku masih bisa nahan sabar untuk ngelihat bukuku bakal nyebar di toko-toko besar di Indonesia. Sensasi luar biasa bakal terasa saat kali pertama melihat karya sendiri ada di depan mata dan bisa dinikmatin oleh semua orang. Senang bukan main pokoknya.


Buku ini buku ke-13. Kebetulan aku bukan orang yang percaya bahwa angka 13 adalah angka sial. Bukan kebetulan yang dibuat-buat, karena ternyata angka 13 ini juga jadi Nomor Pokok Mahasiswa (NPM) waktu aku kuliah dulu di Jurnalistik Unisba. Emang sih enggak hanya angka 13 aja yang muncul karena di depannya ada angka-angka lainnya yang menjadi kode: angkatan, fakultas, dan jurusan. Baru deh dua angka terakhir muncul sebagai angka milik mahasiswa bersangkutan. Memiliki NPM 13 ternyata enggak bikin aku sial. Banyak hal hebat yang aku alami saat 'kuli' di sana. Mmm, hanya dua angka yang cantik!


Balik lagi ke masalah buku baruku yang alhamdulillah ditulis selama satu bulan aja di luar jam kerjaku. Nulisnya sih emang sebentar, tapi inspirasinya aku dapetin lama banget selama aku hidup melajang :-D (sampe detik ini ternyata emang masih lajang juga. Belum giliran aku kali, ya?!). Aku senang banget bisa hangout sama sahabat-sahabatku yang juga sama-sama masih lajang. Banyak cerita yang aku dapetin dari mereka. Semua pengalaman yang mereka punya dijadiin inspirasi untuk bukuku. Mereka emang amazing banget. Luv you all...


Kalo penasaran tentang isi buku ini, tunggu aja kali ya bulan depan biar bisa baca langsung dari buku yang tercetak. Saat ini enggak mungkin aku tulisin semua isinya di sini. Tunggu aja beberapa saat lagi deh. Pokoknya buku ini dikategorikan sebagai buku motivasi dengan gaya ngepop. Isinya nyantei, kok. Aku jamin, bakalan asyik ngebacanya. Buku ini udah diujicobakan untuk dibaca oleh beberapa lajang sebelum diterbitkan. Boleh sedikit narsis engga ya di sini? Boleh! Katanya, isinya sangat touchy banget, nge-feel pokoknya. Karena pake hati kali ya nulisnya. Semoga aja bener-bener bisa bermanfaat bukuku buat orang lain yang ngebacanya.


Sebenarnya buku ini bukan hanya untuk wanita lajang, tapi terutama untuk para pria lajangnya dan orang-orang yang memiliki keterkaitan dengan para wanita lajang: orangtua, saudara, sahabat, guru, produsen, dan yang lainnya. Aku sebutin di sini beberapa judul dari bab-bab yang ada dalam bukuku: Kapan Kawin? - Penasaran Enaknya Menikah? - It's Time to Call 911! - Pesan untuk Para Pria Lajang - Kudapan Sehat untuk Si Lajang - and more...

Udah dulu ah, pokoknya segera aja cari bukuku ya di toko-toko terdekat. Promosiiiiiiiiiiiiiiiii.



Kamis, 11 September 2008

Akhirnya Aku Punya Blog Juga

Sebetulnya sudah sejak dulu aku pengen banget bikin yang kayak ginian. Alhamdulillah, akhirnya kesampaian juga. Gara-gara kantuk yang enggak ketulungan ini, nih (maklum, lagi puasa Ramadhan: pembelaan), akhirnya aku lebih milih ketak-ketik yang berarti. Maaf, ya, ngeditnya* dipending dulu, bentaaaaaar aja. Swear, cuma bentaran, kok!

Pada suatu hari, aku pernah baca blog seorang teman. Ia seorang dokter yang lebih memilih jadi full time mother. Yang bikin aku geleng-geleng kepala (beda dengan yang lagi ajeb-ajeb), mmm, dia bener-bener bikin blog beneran. Tahu kan maksudku. Postingannya sangat detail. Every single pengalamannya langsung diposting dan lengkap dengan foto-foto pendukung. Jika dia mengalami kecelakaan di jalan, dia langsung posting pengalamannya. Dan tahu enggak, lengkap dengan foto tempat kejadian peristiwanya. Sempet-sempetnya ia menjeprat-jepretkan kameranya. Mmm, jadi kabita banget bikin blog yang bisa dijadiin sebagai tempat untuk nyeritain semua pengalaman dan yang pasti sih aku berharap ada hal berharga yang bisa aku bagiin ke semua orang. Bukankah orang yang paling baik adalah orang yang memberikan manfaat bagi orang lain? Mulia banget, ya misiku :-)

Okeh deh, dari sekarang aku bakalan produktif bikin postingan yang enggak bakalan ganggu jadwal utamaku yang udah ada list deadline-nya. Wish me luck. Ohhh, aku hepi bangets. Tunggu aja postinganku selanjutnya. Semangat!


*
Pekerjaanku: editing dan writing